Ada dua jenis utama leptospirosis
- Leptospirosis ringan – Pasien mengalami nyeri otot, mengigil dan mungkin sakit kepala. 90% dari kasus leptospirosis tergolong jenis ini.
 - Leptospirosis berat – Dapat mengancam jiwa. Ada resiko kegagalan organ dan pendarahan internal. Jenis leptospirosis ini terjadi ketika bakteri menginfeksi ginjal, hati dan organ utama lainnya.
 
Biasanya muncul tiba-tiba sekitar 7 
sampai 14 hari setelah seseorang terinfeksi, dan dalam beberapa kasus, 
tanda dan gejala tersebut mungkin muncul sebelum atau sesudahnya, 
seperti :
- Mengigil disertai batuk
 - Diare dan sakit kepala bisa datang tiba-tiba.
 - Demam tinggi
 - Nyeri otot, khususnya punggung bawah dan betis
 - Mual dan hilangnya nafsu makan
 - Mata merah dan iritasi
 - Nyeri kulit
 
Leptospira yaitu golongan bakteri yang 
dapat hidup dalam tubuh tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing dsb. 
Mereka mendiami ginjal dan dikeluarkan ketika hewan tersebut buang air 
kecil, dan menginfeksi tanah atau air. Kontaminasi tersebut dapat 
bertahan dalam tanah atau air selama berbulan-bulan.
Diindonesia, penularan paling sering 
melalui tikus. Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk kedalam 
tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata 
dan hidung. Bisa juga melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi 
setitik urin tikus yang terinfeksi leptospira, kemudian dimakan dan 
diminum manusia.
Pada tahap awal, leptospirosis ringan 
akan sulit untuk didiagnosa, karena gejalanya mirip dengan flu dan 
infeksi umum lainnya. Prosedur diagnostik flu biasanya tidak baik untuk 
mengidentifikasi leptospirosis. Bila ada kemungkinan leptospirosis 
berat, barulah tes diagnostik yang ditargetkan baru dilakukan. Dokter 
mungkin akan bertanya apakah pasien pernah berenang disebuah danau, 
kolam, kanal atau sungai.
Para ahli mengatakan bahwa untuk 
mencegah leptospirosis, mereka yang rutin melakukan aktivitas di air 
tawar harus memastikan bahwa setiap luka dikulit harus ditutupi dengan 
berpakaian tahan air (juga untuk melindungi terhadap infeksi lain, 
seperti hepatitis A atau giardiasis). Setelah berenang didaerah air 
tawar, harus mandi secara menyeluruh.
Leptospirosis lebih umum terjadi 
didaerah tropis, tetapi juga dapat terjadi dipemukiman miskin 
dikota-kota besar negara berkembang yang tidak berada didaerah tropis. 
Ketika kasus leptospirosis terjadi, biasanya cenderung bersifat 
sporadis. Leptospirosis merupakan penyakit global, tetapi lebih sering 
terjadi pada daerah tropis dan subtropics, karena bakteri tumbuh subur 
dilingkungan panas dan lembab.
Faktor risiko
Faktor ? faktor risiko terinfeksi kuman leptospira, bila kontak langsung / terpajan air dan rawa yang terkontaminasi yaitu:
Kegiatan yang memungkinkan kontak dengan lingkungan tercemar kuman keptospira, misalnya saat banjir, pekerjaan sebagai tukang kebun, petani, pekerja rumah potong hewan, pembersih selokan, pekerja tambang, mencuci atau mandi di sungai/ danau, dan kegiatan rekreasi di alam bebas serta petugas laboratorium.
Faktor ? faktor risiko terinfeksi kuman leptospira, bila kontak langsung / terpajan air dan rawa yang terkontaminasi yaitu:
Kegiatan yang memungkinkan kontak dengan lingkungan tercemar kuman keptospira, misalnya saat banjir, pekerjaan sebagai tukang kebun, petani, pekerja rumah potong hewan, pembersih selokan, pekerja tambang, mencuci atau mandi di sungai/ danau, dan kegiatan rekreasi di alam bebas serta petugas laboratorium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar