Selasa, 13 Januari 2015

Leptospirosis

Mengenai Leptospirosis !!

obat leptospirosisPenyakit leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh strain leptospira. Penyakit ini paling sering ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan dengan luka terbuka dikulit melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi air kencing hewan, bakteri juga dapat memasuki tubuh melalui mata atau selaput lendir. Hewan yang umumnya menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang, opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya. Karena sebagian besar di indonesia penyakit ini ditularkan melalui kencing tikus, leptospirosis popular disebut penyakit kencing tikus. Meskipun lebih umum didaerah tropis, daerah perkotaan non-tropis dengan tingkat sanitasi rendah juga menemui lebih banyak kasus, terutama selama bulan-bulan musim panas dan musim gugur. Sebagian besar daerah perkotaan yang terkena merupakan kota-kota besar di negara berkembang.

Jenis Leptospirosis

Ada dua jenis utama leptospirosis
  • Leptospirosis ringan – Pasien mengalami nyeri otot, mengigil dan mungkin sakit kepala. 90% dari kasus leptospirosis tergolong jenis ini.
  • Leptospirosis berat – Dapat mengancam jiwa. Ada resiko kegagalan organ dan pendarahan internal. Jenis leptospirosis ini terjadi ketika bakteri menginfeksi ginjal, hati dan organ utama lainnya.
Gejala Leptospirosis

Biasanya muncul tiba-tiba sekitar 7 sampai 14 hari setelah seseorang terinfeksi, dan dalam beberapa kasus, tanda dan gejala tersebut mungkin muncul sebelum atau sesudahnya, seperti :
  • Mengigil disertai batuk
  • Diare dan sakit kepala bisa datang tiba-tiba.
  • Demam tinggi
  • Nyeri otot, khususnya punggung bawah dan betis
  • Mual dan hilangnya nafsu makan
  • Mata merah dan iritasi
  • Nyeri kulit
Penyebab Leptospirosis

Leptospira yaitu golongan bakteri yang dapat hidup dalam tubuh tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing dsb. Mereka mendiami ginjal dan dikeluarkan ketika hewan tersebut buang air kecil, dan menginfeksi tanah atau air. Kontaminasi tersebut dapat bertahan dalam tanah atau air selama berbulan-bulan.

Cara Penularan Leptospirosis

Diindonesia, penularan paling sering melalui tikus. Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk kedalam tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata dan hidung. Bisa juga melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi setitik urin tikus yang terinfeksi leptospira, kemudian dimakan dan diminum manusia.

Diagnosa Leptospirosis

Pada tahap awal, leptospirosis ringan akan sulit untuk didiagnosa, karena gejalanya mirip dengan flu dan infeksi umum lainnya. Prosedur diagnostik flu biasanya tidak baik untuk mengidentifikasi leptospirosis. Bila ada kemungkinan leptospirosis berat, barulah tes diagnostik yang ditargetkan baru dilakukan. Dokter mungkin akan bertanya apakah pasien pernah berenang disebuah danau, kolam, kanal atau sungai.

Pencegahan Leptospirosis

Para ahli mengatakan bahwa untuk mencegah leptospirosis, mereka yang rutin melakukan aktivitas di air tawar harus memastikan bahwa setiap luka dikulit harus ditutupi dengan berpakaian tahan air (juga untuk melindungi terhadap infeksi lain, seperti hepatitis A atau giardiasis). Setelah berenang didaerah air tawar, harus mandi secara menyeluruh.

Dimana Leptospirosis Terjadi?

Leptospirosis lebih umum terjadi didaerah tropis, tetapi juga dapat terjadi dipemukiman miskin dikota-kota besar negara berkembang yang tidak berada didaerah tropis. Ketika kasus leptospirosis terjadi, biasanya cenderung bersifat sporadis. Leptospirosis merupakan penyakit global, tetapi lebih sering terjadi pada daerah tropis dan subtropics, karena bakteri tumbuh subur dilingkungan panas dan lembab.

Faktor risiko

Faktor ? faktor risiko terinfeksi kuman leptospira, bila kontak langsung / terpajan air dan rawa yang terkontaminasi yaitu:
Kegiatan yang memungkinkan kontak dengan lingkungan tercemar kuman keptospira, misalnya saat banjir, pekerjaan sebagai tukang kebun, petani, pekerja rumah potong hewan, pembersih selokan, pekerja tambang, mencuci atau mandi di sungai/ danau, dan kegiatan rekreasi di alam bebas serta petugas laboratorium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar